Follower

Minggu, 01 April 2012

Feel Lucky And Be Free


Sekitar pukul 00.22 memasuki hari kedua bulan April. Suasana lingkungan seperti biasanya, tidak ada yang begitu mencolok. Di antara nyala suara televisi di kamar sebelah, tetesan air kran ke dalam bak mandi yang terbiarkan sedikit terbuka, dengungan kipas angin, dan sesekali suara tawa orang orang yang menonton televisi, semua sama saja seperti malam malam kemarin. Yang berbeda hanyalah suasana hatiku dini hari ini agak lebih damai dibandingkan beberapa hari yang lalu. Berbagai upaya telah kuusahakan beberapa hari ini untuk mengembalikan semangat yang terenggut akibat kekecewaan terhadap diri sendiri, kekecewaan akan kegagalan diri melakukan satu hal yang sederhana, berbaur. Pun diri sendiri telah memvonis keadaan ini sebagai satu kondisi kritis yang menyebabkan kedamaian jiwa menghilang, aku masih saja merasa terlalu sulit menemukan jalan perubahan, sehingga ketika menemukan keadaan diri yang tiada memenuhi harapan orang orang di sekitar, hati memilih menghukum diri mundur dalam kemurungan dan kekosongan batin.

How To Get My Bravery Back
Aku Takut Disalahkan Dan Tak Mampu Lagi Merasa Beruntung.

Malam ini, memasuki dini hari, kucoba uraikan keadaan ini dan potensi potensi kebaikan takdir Tuhan atas pengkondisian ini, di mana setiap keadaan yang dihadapi seseorang, baik sedih maupun senang merupakan kehendak Tuhan yang kadarnya tiada lebih dan kurang dari yang telah ditentukan dan tiada melebihi kapasitas insan untuk menghadapi. Namun terkadang hilangnya perasaan beruntung atas situasi yang dihadapi membuat insan insan merasa kepayahan menghadapi ketentuan Tuhan. Jadi salah satu solusi untuk menghadapi semua problema yang ada adalah dengan mengembalikan perasaan beruntung, mengembalikan gairah dan semangat hidup.

Semangat hidupku terenggut oleh kekecewaan batin atas keadaan diri yang tiada memenuhi harapan harapan orang sekitar. Namun di sisi lain, alam sadarku mencoba menemukan cara untuk mengoyak hijab hitam keputus asaan dan menyadari bahwa meratapi keadaan tidak akan merubah apa apa. Hingga di sinilah aku, di satu titik mencoba mengusahakan perbaikan mental sekaligus meningkatkan kondisi fisik untuk tidak hanya mengembalikan semangat saja, namun juga agar dapat mengembangkan potensi potensi diri hingga ke batas batasnya.
Kutemukan potensi potensi kebaikan takdir Tuhan atas apa yang kualami ini, yaitu keadaan yang kuanggap sebagai perlakuan khusus dari takdir Tuhan ini mampu melatih jiwa untuk terus bertahan walau dalam keterpurukan batin. Aku berharap pada akhirnya semua ini menjadi jejak jejak yang membekas di jalanku mengarungi hidup. Dan semoga semua berakhir indah untukku, karena aku percaya takdir Tuhan selalu indah pada waktunya hanya bagi yang mau berserah diri.

Duhai jiwa jiwa yang seakan melelah, bersabarlah dalam cinta Ilahi yang damai. Yakinlah kekuatanNya tiada berhingga...


1 komentar: