Follower

Rabu, 21 November 2012

Puisi Gundah Gulana



Auman Macan Mahasiswa
By:      Al Hadid Rahmatullah Annur
            Himpunan mahasiswa Islam

Selamat malam kawan kawan macan mahasiswa
Malam ini kabarku tak begitu baik
Malam ini hatiku penuh gundah gulana
Hingga hari ini hatiku masih gelisah
Gelisah melihat diriku
Dan gelisah melihat kita semua
Adakah mahasiswa sejatinya seperti kita ini

Tahukah kalian mengapa hari ini aku di sini                                   
Tahukah kalian mengapa hari ini aku bersama kalian
Aku gerah dalam kesendirian yang kosong ini
Namun aku lebih dilelahkan oleh kebersamaan yang menafikan kebenaran

Jangan bilang diriku dirimu mahasiswa mahasiswi
Kalau hatiku hatimu tak cenderung kepada kebenaran
Jangan bilang diriku dirimu Islam yakni kaum muslimin
Kalau kita tak sejajar kaki melangkah membela agama ini
Jangan bilang bilang kita Mahasiswa Islam                             
Kalau diriku dirimu lebih memilih ego diri daripada visi misi Himpunan mahasiswa Islam


Aku macan mahasiswa
Yang tiada berakal hanya bergigi
Dan aku hanya sendiri
Aku siap melahap siapa siapa yang bersembunyi
Di balik kemunafikan diri

Aku macan mahasiswa
Namun aku masih punya nurani
Ku yakin masih banyak yang belum kuketahui
Dan aku ‘kan merangkul siapa saja yang berani
Membela agama Ilahi

Maukah kalian saling merangkul bersamaku yang hina ini

Jika kalian benar ingin menegakkan kalimah Allah
Maka tanggalkan segala wewangian yang kalian pakai itu
Tanggalkan segala topeng hawa nafsu
Segala kemunafikan yang palsu
Karena bagiku tak ada yang abu abu
Biarkan aku membaui tubuh yang satu

Maukah kalian membantuku yang terus dikejar nafsu ini

Rabu, 29 Agustus 2012

The Highest Purpose of Life


By getting the highest purpose one of life, I hope I can get the most powerfull power to stand: Tujuan Hidup Yang Mulia

Insya Allah

Hidup tak bisa ditolak. Kelahiran di atas muka bumi adalah suatu anugerah melimpah kasih sayang Sang Pencipta setiap makhluk. Hanya saja sering kita tak mau mengerti bagaimana Dia menyayangi dan mengasihi kita dan makhlukNya yang lain. Kita adalah manusia yang sering luput untuk mengingat asal usul kita sebenarnya dan sering luput untuk mengingat ke mana kita akan dikumpulkan kelak. Kita juga sering tergesa gesa dalam bertindak bahkan kita luput untuk merenungkan apa sebenarnya tujuan kita diciptakan dan tergesa mengejar tujuan yang tak terarah. Sudah sesuaikah tujuan hidup yang kita hendaki dengan kehendak Sang Pencipta? Ataukah kita sedang melawan qodrati sejati kita dan mengikut tujuan yang salah. Na'udzubillah.

The highest purpose is only in the floor of our sujud places.

Kamis, 17 Mei 2012

Tak Ingin Angkuh




Puteri, sungguh aku tidak ingin angkuh dalam mencintaimu. Berpikir ribuan tahun masa aku mulai mengerti aku memang bukan yang terbaik untukmu. Puteri, aku tidak ingin angkuh dalam cinta ini.

Dulu, aku ingin sekali me-monopoli-mu. Menjadikanmu bagian dari hidupku, membuatmu menyatu bersamaku. Aku ingin darahmu mengalir dalam nadiku dan darahku menjadi serta darahmu. Aku ingin nafasmu menghembus dari dua lubang hidungku dan nafasku memenuhi paru-parumu. Aku ingin kau menjadi aku dan aku adalah engkau. Aku ingin kita bagai satu jiwa yang terpisah oleh badan dan pikiran. Aku ingin engkau menutupi kekuranganku dan aku menjadi sisi positif bagimu. Sungguh puteri, aku ingin bersatu denganmu membangun masa depan dari tangan dingin kita berdua, membangun sebuah kehidupan yang didasari oleh cinta, membuah sebuah Mahakarya agung yang tiada duanya, sebuah kolosal kehidupan yang dibangun atas dasar cinta. Sungguh puteri, aku menginginkan itu.

Dulu puteri, itu dulu. Namun hingga saat ini aku masih ingin tetap menginginkan itu, karena aku mencintaimu. Namun puteri, sekarang aku mulai memahami apa makna kesabaran, apa arti bahwa cinta adalah sebuah pengorbanan. Puteri, aku belajar untuk tidak angkuh dalam memandang cinta.


Puteri, aku belajar tentang rasa sakit mendendam saat sebuah janji terlupakan. Puteri, aku belajar sebuah kelapangan dada saat hati berbicara kau tidak pernah menginginkan aku lebih. Aku juga belajar sesuatu puteri, tentang apa yang disebut air mata lelaki yang jatuh tanpa isakan dari luka hati yang amat sangat dalam. Sungguh puteri, kau adalah Guruku, kau mengajarkan sebuah cinta suci bagiku di dunia ini, sebuah cinta yang menuntut pengorbanan, sebuah cinta yang tersangkut diujung lidah untuk ditahan, sebuah cinta yang membuat aku tidak pernah mampu tidur nyenyak, sebuah cinta yang jika dia nyata maka lebih berkobar dari api neraka terpanas sekalipun. Puteri, cinta itu membakar. Sumpah.
Puteri, tahukah engkau saat aku melewati lorong-lorong waktuku, aku merasa ada jiwamu di sana. Saat aku berjalan, dalam tiap kaca-kaca jendela aku merasa ada matamu di sana dan itu membuatku tertunduk kaku. Saat melewati lorong-lorong aku merasa bahwa ada engkau di tiap sudut lorong hingga membuatku mempercepat langkah kaki ini. Puteri, terkadang aku ingin bertanya “Pernahkah engkau merasa seperti yang aku rasakan ini?”

Puteri, jujur cinta membuatku belajar akan satu hal. Cinta membuatku harus bertoleransi terhadap dirimu, dia membuatku yang awal angkuh menjadi tidak angkuh. Puteri, sungguh aku amat sangat tidak sempurna. Puteri, engkau putih, cantik, pintar, dan bersahaja sedangkan aku Cuma sok cakep, sok pintar, dan sok bersahaja. Aku ini tidak seperti yang terlihat. Aku hanyalah makhluk lemah dan tak memiliki kekuatan dan tekad baja, aku ini pengecut puteri. Aku pengecut.

Saat kau menyebut nama lelaki lain, sungguh puteri aku merasa bahwa engkau mencintai dia. Sungguh mereka berjuang sungguh-sungguh untuk mendapatkan perhatianmu, mereka sungguh angkuh dan aku bisa mengerti berasal darimana keangkuhan itu. Aku pernah seperti itu puteri, dan aku selalu mendorongmu untuk memberikan mereka perhatian lebih. Saat seorang lelaki memintamu menjadi kekasihnya, aku juga menyatakan “Jadilah kekasihnya” karena aku merasa aku terlalu sederhana dibandingkan dia. Sungguh memang aku benar-benar cemburu, namun kebahagiaanmu itu yang kuutamakan. Bahkan jika ada seseorang yang meminta untuk melamarmu, aku siap puteri untuk menjadi mak comblangnya asal lelaki itu cukup syarat untuk menjadi pembelaimu. Aku tidak ingin angkuh puteri dalam mencintaimu.

Pernahkah engkau sadar hal itu puteri? Mungkin engkau mengira bahwa aku melakukan itu karena aku memang tidak pernah memiliki hati terhadapmu, namun itu salah. Aku melakukan itu karena aku amat sangat mencintamu puteri. Teramat sangat.
Puteri, ketidak-angkuhan membuatku mengerti bahwa aku harus menjadi pilihan terakhirmu, karena di dunia ini ada banyak yang lebih pantas untukmu daripada seorang aku. Puteri, aku sungguh pathetic ya? Asal demimu aku rela.

Sungguh puteri, cinta itu amat sangat membakar. Aku berharap engkau tidak akan pernah terbakar oleh cinta yang seperti ini, jangan pernah. Dan kalaupun engkau terbakar oleh cinta ini, entah mengapa dengan angkuh aku ingin engkau terbakar karenaku dan olehku. Puteri, aku menjadi semakin tidak mengerti aku.

Puteri, aku tidak ingin angkuh dalam mencintaimu. Jika suatu hari engkau bertemu seorang pria yang pantas untukmu, datanglah kepadaku. Aku akan selalu mensupportmu. Aku tidak ingin angkuh puteri, karena aku tahu aku bukanlah yang paling sempurna, aku bukan yang terbaik.
Puteri… sungguh aku mencintaimu. Amat sangat. Cinta yang amat sangat membakar.
Puteri… cukup aku yang terbakar, jangan engkau. Dan jika terbakar, jangan pernah menyesal.

Aku Yang Tidak Ingin Angkuh.

Aku Yang Sedang Terbakar.

Jumat, 20 April 2012

Up To Myself

I am too tired thinking about what's people thinking about me. It traps me to the corner that pressure me to stop thinking that way. Someday I should think as my own way, the way that show who I am...




Selasa, 17 April 2012

Sang Penghibur


Maghrib menjelang Isya, telepon genggamku berbunyi. Ada panggilan dari nama kontak "SaSa". Setelah kuangkat dan kuucapkan salam, ia pun menjawab salam dengan suara yang begitu lemah yang kemudian diiringi oleh keheningan sejenak. Dalam hening sesaat itu aku tahu apa yang sedang terjadi padanya. Sebagai kekasihnya, aku ingin merasakan apa yang ia rasa. Ia dalam kesakitan, sesuatu yang ia pilih untuk tidak berbagi.
"Sayaang..."
"Tuaann..."
"Kaleuh bue...?"
"Kaleuh, sayang..."
"Pajan pajoh bue?"
"Beunoe..."
"Padup pireng adek pajoh bue?"
"Saboh."
Pembicaraan ini tak seperti biasanya. Nada suaranya semakin lemah, aku merasa tak sanggup mencoba membuatnya terus berbicara. Lalu aku pun terdiam sejenak, pedih rasanya mengetahui seseorang yang kusayangi dalam kesakitan yang memungkinkan apa pun terjadi.
Aku mencoba mengajaknya bicara lagi, karena tak banyak yang bisa kulakukan untuknya dalam jarak yang sejauh ini. Kuberharap seperti beberapa hari yang lalu ketika ia masih dapat tertawa mendengarkan lelucon lelucon yang kubuat kala berbicara dengannya melalui telepon. Beberapa hari yang lalu ia mengaku senang mendengarkan diriku bersenda gurau, seakan baginya tiada problema yang membebaninya apabila berbicara denganku.
.....


Selasa, 10 April 2012

The Way I Say I Am Sorry

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam interaksi itu manusia mampu saling bertukar pemikiran. Namun dalam upaya interaksi itu, tidak urung terjadinya kesalahpahaman yang mampu menyebabkan perselisihan. Persilisihan terkadang berujung permusuhan, perkelahian, bahkan peperangan. Benar dan salah pun dilupakan dan tidak menjadi tolak ukur menemukan pemenang.
Sudah menjadi kewajaran bagi manusia berada dalam pertentangan di antara sesama sejak keturunan Adam yang pertama. Berbuat khilaf tak mampu kita hindari, lagipula perbedaan adalah keragaman warna yang menghiasi kehidupan. Permusuhan dan peperangan hanya akan meninggalkan penyesalan di kemudian hari. Selama nafas masih berhembus, tiada kata terlambat untuk merubah keadaan. Kesulitan yang pertama adalah ketika kita harus menundukkan ego diri sendiri mengakui kesalahan.


..........


Why is it so hard to say the words we so desperately want to hear?
Many times we turn the simple task of saying, “I’m sorry” into a chicken and egg game. Or worse, we use it to guilt others, or withhold it to hurt.
Do you find yourself actually taking the gift of an apology, whether given or received, as your opportunity to “win”? (If the word “but” is anywhere near the words “I’m sorry”, you aren’t apologizing, you’re trying to be right.)
Why?  Because you are missing two fundamental components of the foundation you need to build for a heartfelt apology that can be felt by the other person and by you!
Part #1:  Accepting Responsibility
If you’re like most people, your perception of the situation is clouded by the hurt you’re feeling when someone you love is upset with you.  It also might be difficult for you to acknowledge and accept your reaction to any situation as being in your control.
Unfortunately, we live in a left-brain-logic controlled world, where the right side of the brain (passion, creativity, love) is locked up in a prison camp of right and wrong, only engaged when the left brain says, “hey we need to be upset here!”
When we “see” with our hearts, we get side-tracked, applying meaning to every action and inaction, weakening our ability to accept responsibility for the words we chose to use while under duress.

By seeing instead with our minds, we lose our vulnerability and gain a capacity to receive.
Try using statements such as, “I’m sorry my reaction hurt you. I was feeling unimportant to you. I chose the wrong words, which made the situation worse. I love you very much. I value you. And I’m deeply sorry my reaction pushed your buttons.”
Remember some people are hard to apologize to, as they take the opportunity to drive home how wrong you were and how right they were.
Your ability to hold your space and stay focused on the sincerity of your apology is determined only by the strength of your emotional fitness.  However, just because you are ready to say “I’m sorry”, doesn’t mean the other person is ready to hear it.
A sincere apology does not need a response, nor wants one.  It is about you apologizing for your contribution to the situation – that’s it!
Respond to any negative comments by staying true to YOU.  Try these words …
“Again, I understand. I hear you when you say my actions or words hurt you, and I’m sorry for hurting you. I love you and only want to find a way to move past this. I understand you might not be ready to talk, so know how important this is to me to resolve, and please let me know when you feel better and can guide me to a better place with you. “
#2 The Art Of Letting Go
This does NOT just mean you have to forgive and forget. You must heal your hurt too. However, if you can accept and acknowledge your contribution to the situation, this will free you from residue from the conflict.
The easiest way to let go is to ask YOURSELF one question, “Which is more valuable? The idea of being right, or the relationship?”
Ideas are a dime a dozen and can change on a whim. You shouldn’t protect them with your “life” or at the expense of those you care about.  The rules and meanings you put with your actions and words are not always the same ones used by those close to you.
Avoid seeing other people’s actions through your filter of right and wrong, and how you treat others. While your highest commitment to your partner could be a dedication to being on time, he or she may not actually put value on this. You can’t take offense to something that isn’t the intentional slight you perceive it to be.
Well, you can, but you’ll be miserable if you hold onto it!
5 Ways To Say I’m Sorry And Show Them That You Mean It
1.    Hug. It’s hard to stay mad when you hug someone. Physical touch can bridge the widest of emotional distances.
2.    Write or find a poem showing how you feel about the other person outside of this situation. Keep it simple, give the poem to the person you wronged, and say, “I’m sorry.  I know that might not be good enough right now and I’ve struggled to find the right words beyond I’m sorry. I found this poem with better words than I could ever write to tell you how important you are to me. Please accept my apology when you feel better.”
3.    Give the person a list of the top 5 reasons they are important to you. Add a note at the end explaining, “I told myself a long time ago to remember these 5 amazing things that make you special to me.  I let you down and I let myself down when I forgot those today.  Please forgive me.  I can’t imagine missing even one moment because I chose to use the wrong words, did the wrong thing and hurt you.”
4.    Create an online collage of 10 photos of amazing places you’ve been together or fun experiences you’ve shared.  Add a message to the gift, such as, “Nothing is more important than the magical moments you’ve given my life. My 8-year old inner child forgot that today and I’m sorry.”
5.    Make a donation to the other person’s favorite charity. Get a receipt of the donation, hand it to the other person and apologize by saying, “I’m sorry. I know better than anyone that actions speak louder than words, but that words hurt. I honor you, I value you and I want to better for us. I started today by putting you first and contributing to a cause near and dear to your heart. Because I know who you are, what you stand for and all I want to do is love and support you – I’m sorry I forgot this today. I hope you accept my apology and see this action as my attempt to move us back in the right direction.
Remember none of these apologies will work unless you get in a state of truly being sorry for your part in the situation.

Use the 2-step process I’ve shared and do something extraordinary to drive the point home.  The beautiful thing about apologies – if they are sincere, you really only need two words “I’m sorry.”
But it’s always nice to do something extra. Take this as an opportunity to turn life’s lemons, and your humanity, into something transformational for the other person.
What unique apologies have you given or been moved by?  I’d love for you to share them so others can start healing themselves and their relationships today.

Minggu, 08 April 2012

Me And Music


Musik telah menjadi sesuatu yang sangat membumi di dunia ini. Hampir semua orang memiliki kecenderungan suka mendengar musik. Walaupun jenis ragam musik yang disukai mungkin berbeda beda, sebagian orang tidak hanya menganggap musik sebagai hiburan semata, bahkan musik telah menjadi kebutuhan. Dan saya di sini pun telah menjadi bagian dari mereka yang senang mendengar musik.
Musik, selain sebagai media rileksasi  dan media berekspresi, juga dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi atau hipnotisasi. Musik dapat membius pendengarnya untuk mengikuti alunan nada dan kata kata melalui irama dan liriknya. Kemampuan musik untuk menghipnotis pendengarnya, menurut saya hendaknya harus kita kaji dengan baik. 
Mengapa? Karena tidak semua pengaruh yang diberikan oleh musik itu berdampak baik, ada juga yang memberi pengaruh yang tidak baik dan bersalahan dengan eksistensi manusia itu sebagai makhluk dengan cita seni yang dapat terus berkembang dan pemanfaatannya untuk alam sekitarnya. Pengaruh yang tidak baik itu dapat diumpamakan seperti sebuah senjata yang apabila dipergunakan untuk kebaikan maka baiklah pengaruhnya, begitu pula apabila dipergunakan untuk hal hal yang tidak baik, maka pengaruh yang dapat ditimbulkan tidak baik pula. Sehingga muncul satu slogan tentang musik,"Music is the weapon of future", musik adalah senjata masa depan.
Pernah saya menemukan informasi ekstrim tentang keberadaan pihak pihak yang menjadikan musik sebagai media propaganda negatif dan hipnotis yang ditujukan kepada kaula muda. Propaganda yang disampaikan di antaranya adalah kebebasan hidup tanpa batas atau dikenal dengan kata kata "Do What You Will". Mengetahui hal tersebut membuat diri saya syok, karena sebagian lagu yang saya dengarkan selama ini tanpa saya sadari ternyata mengandung propaganda propaganda semacam itu. Sejak saat itu pula saya mulai berhati hati mendengarkan musik dan saya juga mencoba menyampaikan informasi ini kepada orang lain.
Terlepas dari kenyataan itu semua, musik telah menjadi suatu kekayaan cita seni manusia. Dan sebagai insan yang memiliki nurani, kita hendaknya memanfaatkan anugerah musik untuk hal hal yang membaikkan.
Juank Black salutes to art of music.

Kamis, 05 April 2012

Goodness 'n Happiness: Kebaikan dan Kebahagiaan


Beberapa waktu terakhir ini aku mulai menyadari bahwa kegembiraan yang mewarnai hidup ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari kebaikan. Sesuatu yang tak kusangka begitu saling berpaut satu dengan yang lainnya, sesuatu yang luput dari pembelajaranku. Selayaknya seseorang yang sikap dan perilakunya dipenuhi dengan kebaikan kebaikan itu mendapatkan peran kehidupan yang penuh keceriaan dan kegembiraan. Kehilangan nilai nilai kebaikan mampu menghilangkan keceriaan hidup bagi insan insan yang dasar dan tujuan penciptaannya adalah demi kebaikan. Begitu juga apabila ia telah kehilangan keceriaan hidup, perlu adanya evaluasi nilai nilai kebaikan diri yang mungkin ternodai. Karena manusia, sebagai makhluk ciptaan yang paling tinggi potensi baiknya juga memiliki potensi menjadi sebaliknya.

Minggu, 01 April 2012

Feel Lucky And Be Free


Sekitar pukul 00.22 memasuki hari kedua bulan April. Suasana lingkungan seperti biasanya, tidak ada yang begitu mencolok. Di antara nyala suara televisi di kamar sebelah, tetesan air kran ke dalam bak mandi yang terbiarkan sedikit terbuka, dengungan kipas angin, dan sesekali suara tawa orang orang yang menonton televisi, semua sama saja seperti malam malam kemarin. Yang berbeda hanyalah suasana hatiku dini hari ini agak lebih damai dibandingkan beberapa hari yang lalu. Berbagai upaya telah kuusahakan beberapa hari ini untuk mengembalikan semangat yang terenggut akibat kekecewaan terhadap diri sendiri, kekecewaan akan kegagalan diri melakukan satu hal yang sederhana, berbaur. Pun diri sendiri telah memvonis keadaan ini sebagai satu kondisi kritis yang menyebabkan kedamaian jiwa menghilang, aku masih saja merasa terlalu sulit menemukan jalan perubahan, sehingga ketika menemukan keadaan diri yang tiada memenuhi harapan orang orang di sekitar, hati memilih menghukum diri mundur dalam kemurungan dan kekosongan batin.

How To Get My Bravery Back
Aku Takut Disalahkan Dan Tak Mampu Lagi Merasa Beruntung.

Malam ini, memasuki dini hari, kucoba uraikan keadaan ini dan potensi potensi kebaikan takdir Tuhan atas pengkondisian ini, di mana setiap keadaan yang dihadapi seseorang, baik sedih maupun senang merupakan kehendak Tuhan yang kadarnya tiada lebih dan kurang dari yang telah ditentukan dan tiada melebihi kapasitas insan untuk menghadapi. Namun terkadang hilangnya perasaan beruntung atas situasi yang dihadapi membuat insan insan merasa kepayahan menghadapi ketentuan Tuhan. Jadi salah satu solusi untuk menghadapi semua problema yang ada adalah dengan mengembalikan perasaan beruntung, mengembalikan gairah dan semangat hidup.

Semangat hidupku terenggut oleh kekecewaan batin atas keadaan diri yang tiada memenuhi harapan harapan orang sekitar. Namun di sisi lain, alam sadarku mencoba menemukan cara untuk mengoyak hijab hitam keputus asaan dan menyadari bahwa meratapi keadaan tidak akan merubah apa apa. Hingga di sinilah aku, di satu titik mencoba mengusahakan perbaikan mental sekaligus meningkatkan kondisi fisik untuk tidak hanya mengembalikan semangat saja, namun juga agar dapat mengembangkan potensi potensi diri hingga ke batas batasnya.
Kutemukan potensi potensi kebaikan takdir Tuhan atas apa yang kualami ini, yaitu keadaan yang kuanggap sebagai perlakuan khusus dari takdir Tuhan ini mampu melatih jiwa untuk terus bertahan walau dalam keterpurukan batin. Aku berharap pada akhirnya semua ini menjadi jejak jejak yang membekas di jalanku mengarungi hidup. Dan semoga semua berakhir indah untukku, karena aku percaya takdir Tuhan selalu indah pada waktunya hanya bagi yang mau berserah diri.

Duhai jiwa jiwa yang seakan melelah, bersabarlah dalam cinta Ilahi yang damai. Yakinlah kekuatanNya tiada berhingga...


Jumat, 30 Maret 2012

Lon Hana Eh Malam

Paloe kapaloe ulon hana eh malam nyoe, di mata ka mirah meu blak blak, di badan ka meugeulaseu gatai pat sapat, di jaroe ngon gaki kameuru'oeh hana thoe thoe. Teuma utak mantong meuputa puta hana jithee uroe ka malam. Teu ingat bacut sapat, keu kuliah rancangan lon goh meu asistensi, teu ingat keu gampong pakriban meunyoe ureung syiek geuteupue situasi aneuk geuh kameupaloe han meupat masa depan lom.

Bak siat lon duek, kajipeukarue lee ngon di siblah. Siat aleuh nyan hana lon teupue tuleh lee.
.....


Nyan nyang peukarue cit saban nasib, malah parah jih lom dari lon. Alah pih lon online nyoe  gratis di tempat ngon nyan keurija, meuhan ka kugeutie guelinyung jih. Bukon uab beungeh atawa gram kuh nah, tapi melainkan karena hana kutuhoe tempat lampiaskan palak dan digee hatee nyoe.

Malam ka meutamah jula, meunyoe bahasa nasional Indonesia Raya jipeugah nyoe ka dini hari. Di gam di likot lon jipeu udep musik ubee raya lagu barat, aleh jiteupeu peu nyang dipeugah lam lagu nyan. Meunyoe jiteupeu, jeut ponten 100 keu mata pelajaran Bahasa Inggris jih. Di siblah lon nyang peukarue beunoe kajipokpok jaroe dirayakan droe jih kameunang permainan biliar online. Hana jithee droe lee bahwa tugas meutumpok hana leuh mantong di adee igoe malam malam aleh pajan thoe.


Na sidroe teuk ngon, teuma nyang nyoe hayeu meu si angen teuk. Manyoe tanyoe ka gabuek teuh tapakat jih tapeu ingat tapeugot tugas, di ijih mantoeng santai sampoe ditubiet tutoe jroh sabee nibak gobnyan, watee ta deungoe leupie dada dada teuh. Lagee beunoe uroe, tanyoe katapakat peugot tugas katalakee bantue bak adoe leting ta peugot sama sama, teuma ngon beunoe saboh mantong tenang tenang jitubiet tutoe jroeh gobnyan, "Tenang nyan pasti beres!", "Gampang nyan!", "Singoh lusa lon peugot kaleuh!".


Lam hatee teuntee harus saba, nyoe keuh kondisi nyang harus tahadapi. Nyoe bukon hal nyang harus ta ratapi. Tapi jikalau aneuk muda harus diperdengarkan satu kata yaitu "tanggong jaweub", sunggoh gadoeh ketenangan aneuk muda nyoe. Tanggong jaweub nyang pertama dan nyang utama yaitu kepada Poe tanyoe Poe alam nyoe. Padup goe ka hana lon hindari peugot larangan Gobnyan yue dan padup ka lon peutinggai buet nyang ka geupeuwajeb. Watee tabayangkan apui nuraka meukhot khot badan teuh, cuma  na sifeut Poe nyang apabila lon ingat jeut keu peunenang baten, yakni sifeut Arrahman Arrahim. Lon sadar cit hana meumada lagee nyan udep beuna perubahan.


Aleuh nyan tanggong jaweub ateuh pundak aneuk muda perkara amanah ureung syiek di gampong. Kuliah mantong butoh watee untuk lon peuseulesoe. Jujor malee aneuk muda kenyataan biaya udep mantong geutanggong lee ureung syiek padahai dagu kameujenggot, geutiek ka meubulee, tapi peng mantong meu dahoh di gampong.
Meunyoe tanggong jaweub keu Nabi nah, dak hana teu ingat pih harus ta peu ingat droe teuh. Pakriban Nabi meunyoe geuteupue na aneuk muda sidroe dari ummat geuh nyoe na nyang meucawoe. Tameudo'a mantong  beu geuakui ulon dan geutanyoe mandum sebagoe bagian dari ummat geuh, sep tuah.


Nyoe ka beungoh, karab poh peut. Lon hana eh malam. Ulee mantong meuputa puta, teu ingat sahoe sapat.
Add caption

Kamis, 29 Maret 2012

Anything For You


Satu lagu kucoba perdengarkan pada telinga ini, Anything For You (Dinyanyiin ama Om Sami). Iramanya membawa sanubari ke alam antah berantah yang belum mampu kujelaskan wujud dan keberadaan (Lagi lagi dilema). Seakan bukan diriku lagi, irama lagu ini memberi sensasi diri mampu menjadi seseorang yang dapat menyelami dalamnya samudera dan mendaki gunung yang tinggi demi sebuah pembuktian kesetiaan cinta. Lagu ini dinyanyikan oleh Sami Yusuf, sebagai seorang nasheed tentunya makna lagu ini lebih kepada pembuktian cinta kepada Rabbnya, Rabb semesta alam.
Jika dibilah bilah lirik lagu ini seakan bermakna ungkapan hati seseorang kepada kekasihnya (Bisa aja maksud Om Sami begitu). Sebagai seorang insan yang berbakti kepada Rabbnya, ia akan berusaha menjadi individu yang berarti bagi orang orang di sekitarnya. Usahanya untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain adalah bagian dari tujuan utamanya, yaitu berbakti kepada Rabbnya. Seperti kasih sayang seorang insan kepada insan yang lain. Seorang suami yang menyayangi istrinya atau sebaliknya istri yang menyayangi suami, dan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya dan anak kepada ibunya. Inilah salah satu potensi manusia yang lebih dari makhluk lainnya, ia memiliki semacam emosional yang mampu menggerakkan raganya untuk membuktikan cintanya. Dari sana, dari lembah cinta milik Rabb Yang Maha Lembut itu muncullah kekasih kekasih yang terperi dalam qalbunya cinta dan menjadikan pengorbanan sebagai jalan pembuktian cinta (starting being puitism).


Cinta itu berasal dari cinta Sang Pencipta segala sesuatu. Arrahman Arrahim.

Anything For You - Sami Yusuf

If there were a single sacred rose
On a mountain top that grows
Where nobody ever dares to go
For you I'd climb that mountain high
I would reach up to the sky
If that rose was your desire
Don't you know that I
Would do anything
Would do anything
For you
I would do anything
Would do anything
Anything for you
For you, I would sail the seven seas
Walk the deserts in between
Just to bring you anything you need
Nothing could ever be too much
Anything to show my love
‘Cos it gives me strength enough
Don't you
Don't you
Don't you know that I
Would do anything
Would do anything
For you
You know that I
Would do anything
Would do anything
Anything for you
For you I would take on any trial
And I would walk on through the fire
You give me strength enough to face it all
You make me feel invincible
‘Cos I would do anything
Anything for you
You know that I
Would do anything
Would do anything
Anything for you
These things are nothing to
All the things you do for me
You are my dream come true
A love I never knew you see
I'd take on a mountain high
Just to see you smile for me
You make me want to be
The very best that I can be
I would do anything
Anything for you
You know that I
Would do anything
Would do anything
Anything for you