Jam tangan menunjukkan pukul 23.59, beberapa menit menjelang dini hari Sabtu. Dalam ruangan beton empat kali lima meter, aku yang ditemani oleh sedikit cahaya lampu dari luar ruangan sedang mencoba mendobrak batas batas pemikiran yang terkadang terasa tersendat hingga menimbulkan kepenatan, kebingungan, dan kehilangan pijakan. Pertama, kepenatan oleh berbagai situasi dan keadaan yang memberi batasan batasan atas kemampuan diri, walau kutahu semua ini adalah ujian hidup. Kedua, kebingungan atas kondisi diri yang begitu mencolok pada perbedan kondisi fisik, psikis dan fisiologis, namun tak sepenuhnya kuanggap sebagai kekurangan. Ketiga, hal yang paling parah adalah ketika aku kehilangan pijakan atas prinsip prinsip kehidupan yang kubangun dalam mengarungi hidup sampai usia yang tergolong berumur, ini benar benar masalah.
Di satu keadaan yang belum kupahami penuh tujuan pengkondisian diriku, sering memaksa diri bersikap sinis pada kehidupan. Aku sadar diri untuk selalu mencoba menghindarkan lidah dari perkataan semacam ini, “Mengapa keadaan diriku seperti ini?”, atau, “Ini berkah atau hukuman?”. Namun dalam benak tak bisa kuhindari bahwa hati sering gelisah atas dampak keberadaan dan kondisiku terhadap lingkungan kuberada, terutama orang orang sekitar. Rasa cemas sering menghinggapi tatkala kaki telanjang melangkahkan kaki di atas lantai rumah orang lain, ketika tangan mencoba menjabat tangan orang lain, atau pada saat perasaan begitu perasa, bahkan raut raut wajah tak nyaman dengan keadaanku pun mampu menggores perasaan. Nyaman rasanya jika bisa berkata,"Hei, bukan salahku tangan dan kakiku berkeringat, #&@^@$!^@^!!"
…
Hiperhidrosis, satu kelainan fisiologis tubuh akibat kerja kelenjar keringat berlebih. Keringat yang berlebih dapat dipicu oleh suhu tubuh yang terlalu tinggi sehingga kelenjar keringat memproduksi keringat yang cukup untuk menetralkan suhu tubuh. Bagian bagian tubuh yang sering mengeluarkan keringat berlebih diantaranya adalah telapak tangan dan kaki. Terkadang kondisi emosional mempengaruhi jumlah keringat yang keluar, bahkan pernah juga kondisi emosi yang labil menjadi sebab utama keringat membasahi seluruh tubuh, tidak hanya di kaki dan tangan saja. Setidak tidaknya itulah kesimpulanku atas apa yang kualami selama ini. Hiperhidrosis.
Pada akhirnya aku bingung, manakah yang memberi pengaruh, emosional terhadap kinerja kalenjar keringat atau keringat yang mempengaruhi psikis dan emosi.
Di satu keadaan yang belum kupahami penuh tujuan pengkondisian diriku, sering memaksa diri bersikap sinis pada kehidupan. Aku sadar diri untuk selalu mencoba menghindarkan lidah dari perkataan semacam ini, “Mengapa keadaan diriku seperti ini?”, atau, “Ini berkah atau hukuman?”. Namun dalam benak tak bisa kuhindari bahwa hati sering gelisah atas dampak keberadaan dan kondisiku terhadap lingkungan kuberada, terutama orang orang sekitar. Rasa cemas sering menghinggapi tatkala kaki telanjang melangkahkan kaki di atas lantai rumah orang lain, ketika tangan mencoba menjabat tangan orang lain, atau pada saat perasaan begitu perasa, bahkan raut raut wajah tak nyaman dengan keadaanku pun mampu menggores perasaan. Nyaman rasanya jika bisa berkata,"Hei, bukan salahku tangan dan kakiku berkeringat, #&@^@$!^@^!!"
…
Hiperhidrosis, satu kelainan fisiologis tubuh akibat kerja kelenjar keringat berlebih. Keringat yang berlebih dapat dipicu oleh suhu tubuh yang terlalu tinggi sehingga kelenjar keringat memproduksi keringat yang cukup untuk menetralkan suhu tubuh. Bagian bagian tubuh yang sering mengeluarkan keringat berlebih diantaranya adalah telapak tangan dan kaki. Terkadang kondisi emosional mempengaruhi jumlah keringat yang keluar, bahkan pernah juga kondisi emosi yang labil menjadi sebab utama keringat membasahi seluruh tubuh, tidak hanya di kaki dan tangan saja. Setidak tidaknya itulah kesimpulanku atas apa yang kualami selama ini. Hiperhidrosis.
Pada akhirnya aku bingung, manakah yang memberi pengaruh, emosional terhadap kinerja kalenjar keringat atau keringat yang mempengaruhi psikis dan emosi.
Pada akhirnya aku bingung, manakah yang memberi pengaruh, emosional terhadap kinerja kalenjar keringat atau keringat yang mempengaruhi psikis dan emosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar