Setelah ane pelototin baek baek, ternyata blog ini aneh juga ya. Pertama, aneh di isinya yang terlalu monoton mengenai hal hal filosofis dengan ambiguitas yang agak tinggi (untuk topik ini ntar kapan kapan kita bahas ya). Akibatnya seakan akan ane sebagai penulis terbaca sebagai pribadi yang sedang dihinggapi kegalauan (Ane murni gak dukung pendapat ini. Haha)
Kedua, aneh di penulisannya yang sering disengaja tidak memakai kaidah EYD, yaitu pada kata kata ulang yang tidak dipisahkan oleh garis tengah. Khusus ini ane pingin jelasin kalo ane punya pengalaman waktu sekolah dulu dari guru pelajaran Bahasa Indonesia. Beliau pernah bilang di depan kelas bahwa ada wacana agar garis tengah dalam penulisan kata ulang ditiadakan saja. Setelah ane mikir ternyata ada baiknya juga ya kalo garis tengah itu dihilangin, biar kita gak terlalu repot untuk nulisin garis tengah tiap ada pengulangan kata. Lagian dari telaah bahasa internasional, banyak bahasa bahasa yang tidak mengunakan garis tengah. Terus yang paling gak enaknya pengalaman ane pribadi dengan garis tengah, yaitu waktu ane nulis pake tangan. Untuk nulis garis tengah, rasa rasanya gerakan tangan ane gak harmonis dengan cara ane nulis huruf huruf lain. Apalagi kalo lagi nulis tulisan bersambung, nulis garis tengah itu gak sinergis banget ama penulisan huruf huruf lain. Ibaratnya kalo sedang nyanyi ada satu nada yang sumbing yang bisa buat penyanyi gak nyaman dengan lagu yang dinyanyikannya. Gitu juga yang ane rasain tentang garis tengah. Jadi akhirnya di sini ada tempat buat ane ungkapin perasaan ane yang sesungguhnya yang selama ini udah lama ane pendam, nyiksa banget rasanya memendam perasaan ama garis tengah. Ane benci garis tengah, jari tengah untuk garis tengah. Haha, btw it's all just a joke :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar