Follower

Selasa, 06 Maret 2012

Me And The Broken Hearts Around

It's not about how poor they are, but more about how do they can survive and inspire me.
Ini bukan tentang seberapa memperihatinkannya mereka, namun lebih tentang bagaimana mereka bertahan dan menginspirasi saya.
 Wanita telah dijadikan indah dalam pandangan laki laki. Kehadirannya dalam kehidupan Adam tidak hanya sekadar menjadi obat penawar kesepian, namun lebih bermakna sebagai pelengkap kehidupan, bahkan terkadang merekalah yang dianggap sebagai pengaruh terbesar bagi keberlangsungan hidup para insan. Namun dalam takdir mereka untuk tumbuh menjadi bunga bunga yang indah, terkadang membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Lingkungan yang menafikan keberadaan mereka dan takdir hidup yang sering memaksa jiwa untuk merintih dan meragui kehidupan itu sendiri telah mengasah jiwa putri putri Hawa untuk menerima jalan kebahagiaan yang berbeda. Pun acapkali tetesan air mata menjadi satu satunya sahabat setia yang menjadi pengobat kepahitan hidup, mereka tetap mampu bertahan seperti kuman yang tabah.

• Endang Ratna Ningsih: The Survivor One

Endang adalah seseorang yang sangat tegar, seakan tampak dalam dirinya satu pemikiran yang telah terasah oleh kemelut hidupnya, bahwa ia lebih berfokus pada pikiran positif tentang kemungkinan kemungkinan masa depan yang lebih baik, daripada terus meratapi takdir hidup yang tampak tidak berpihak padanya. Pernah ia cukup bercerita keluh kesah tentang kehidupannya namun aku tahu itu hanya sedikit dibandingkan kenyataan yang tidak ia ceritakan. Dan sebagai sahabatnya aku merasa sangat bangga dengannya dan caranya bertahan hidup.
Endang adalah gadis keturunan Jawa-Medan yang hubungan antar keluarganya tidak terlalu serasi. Keadaan memaksanya untuk hidup jauh dari kasih sayang orang tua, terutama kasih sayang seorang ayah. Sehingga tampak dari seorang Endang dominasi sifat tomboi atau kelaki lakian sebagai akibat dari kekosongan hidupnya dari kasih sayang seorang ayah. Kenyataan itu tidak membuatnya murung, ia justru tampak nyaman dan ceria berkumpul bersama teman temannya yang lebih banyak laki laki. Setidaknya itulah kesan kesan awal yang terlihat saat pertama aku mengenali Endang di bangku kelas II SMA.
Ia gadis yang cerdas dan kami selalu berlomba lomba menjadi siswa dengan nilai terbaik di sekolah. Ia pun dengan mudahnya kuliah di salah satu universitas favorit Fakultas Kependidikan secara bebas tes. Seakan tak ada kesulitan berarti yang menghalangi keberlanjutan hidupnya. Hingga pada suatu titik perubahan dalam hidupnya, ia hijrah ke pola hidup yang lebih memperdalam pemahaman Islam dan bergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan Islam di kampus. Kenyataan bahwa ia mencukupi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya sendiri pernah memaksanya untuk berhenti kuliah beberapa semester. Namun karena kegigihan hidupnya, ia mampu melanjutkan kuliah dan sekarang sedang mengajukan proposal TGA.

• Suwairah: The Lonely Alone One

Suwairah adalah gadis penabah yang selalu mencoba meredam rasa cemburu dalam jiwanya pada orang orang sekitarnya, yaitu rasa cemburu akan keutuhan keluarga yang telah terenggut dari dirinya pada tanggal 24 desember 2004. Ibu, Ayah, dan seorang adiknya menjadi korban tragedi tsunami. Ia masih memiliki seorang adik perempuan yang sedang menuntut ilmu di salah satu pesantren di Aceh Besar dan seorang Kakak laki laki yang bekerja, namun mereka jarang saling bertemu. Kini ia tinggal bersama saudaranya yang ia panggil Walid dan Ummi yang telah menganggapnya sebagai anak. Namun bagi Suwairah, orang tua angkat dan orang tua kandung tidak pernah sama. Ia selalu mendoakan dan merindui orang tua kandungnya.
Keadaan hidup yang sedemikian rupa meninggalkan kepekaan batin yang besar pada diri Suwairah. Pernah ia merasa terasing dalam keluarga barunya itu, hal itu dikarenakan perasaannya yang mudah tersinggung dan tidak ada tempat untuk mengadu keluh kesah diri. Beruntung, Walid dan Ummi dengan senang hati bersedia menerimanya tinggal bersama mereka, kepiluan hidupnya sedikit terobati dengan keberadaan mereka bersamanya. Apalagi Walid dan Ummi memiliki beberapa orang anak yang menjadi teman Suwairah dalam kesehariannya di rumah mereka.



Note: Penulisan artikel ini telah mendapat izin konfirmasi dari narasumber

Incompletely posting and will be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar